Pernah ngerasain
nangis sejadi-jadinya? Sampai dadamu bener-bener terasa sesak. Aku pernah
banget ngerasain itu. Bayangin aja sampe dua harian yaa. Hadehh. Bener-bener
muncul sifat cengeng dan rapuhku. Eits, jangan mikir yang macem-macem dulu eiy.
Aku bukan nangis gara-gara nilai praktikum yang jatuh, atau kondisi keuanganku
yang mulai menipis. Gak penting itu mah. Hahhaha. Gaya banget gue! :D tahukah
anda? Setelah saya mengikuti training yang bertajuk ESQ 165 itu, saya agak
percaya dengan kedahsyatan tentang sebuah perenungan.
Emang sih, aku
udah ngidam-ngidam banget pengen ikut acara itu sejak zaman-zaman SMP. Dan udah
nyangka bakalan perlu tissue. Tapi ternyata tebakan salah besar. Aku tidak
butuh tissu sama sekali. Tapi butuh ember atau handuk. Hahhaha :D lebai deh ah.
Langsung aja deh kita cabut ke TKP. Let’s begin...
Hari itu tanggal
7 Desember 2011. Berhubung tiga buah angkot yang lewat menawarkan ‘lorong’
sebagai lokasi perjalanan mereka alhasil aku yang harus nyampe lokasi jam 07.00
WIB ikhlas dan rela banget jalan kaki menuju Audit kampus yang masih berkabut.
Handphoneku yang terus memanggil dengan nada-nada sms yang masuk ke inboxku.
Tak kutanggapi coz lagi gak ada pulsa. Semuanya sama. Dari satu orang dan nomor
yang sama. Bio Siti, itu nama yang tertera dalam layar Nokia C1 butut itu. Dan,
singkat cerita aku berhasil sampai di TKP dan langsung registrasi. Wah, udah
banyak banget orangnya yah? Aku semakin semangat. Tapi yang buat aku aneh. Kok
kayak orang mau ngelayat, pada pake item-item semua panitianya. Ah, sudahlah.
Ini akan terjawab di dalam, pikirku.
Sekitar pukul
delapan kami dipersilahkan hal-hal yang asik. Mencari teman. Walaupun termasuk
orang yang pemalu, tapi aku sangat suka berteman. Dari waktu yang disediakan
aku Cuma berhasil meraih angka 40 jumlah orang yang berhasil kuwawancara sesuai
instruksi. Aku berbagi empat pertanyaan yaitu nama panggilan, asal fakultas, pengalaman
lucu. sudah membuat kepala agak pusing-pusing dengan segala kekhilafanku. Hari
pertamaku : aku nangis sejadi-jadinya sewaktu trainerku ngomongin tentang Allah
dan keberadaan-Nya di hatiku. Memang gak mudah menjadikan Allah sebagai cinta pertama dan terakhir.
Lalu, semua
berakhir senyuman setelah aku tersadar dan air mataku tak sekedar mengalir
tanpa makna. Sudah banyak tekad yang kuukir dengan bulir-bulirnya. Aku yang
masih setia dengan Siti (teman sekelasku yang berhasil kuajak bolos kuliah buat
ikutan gratis). Eits, bukan bolos sembarang bolos. Bolos kami kali ini
ditanggungjawabi oleh Pembantu Rektor 3 langsung. Jadi, kita-kita udah dapet
dispensasi kok. Lanjut ke awal pembicaraan, aku ngajak Siti buat sholat di
rektorat dan sekembalinya kami dari sholat dhuzur itu kami langsung makan
siang. Dan Siti terpaksa hanya tersenyum maksa coz lauk yang disediakan adalah
rendang yang notabene terbuat dari daging sapi. Dia yang alergi banget dengan
daging hewan berkaki empat itu sengaja menghibahkan lauknya kepada ku. Tapi
maaf teman, laukku lebih dari cukup :p. Alhasil temanku yang sekelas lainnya,
Ani yang menerima sedekah lauk itu.
Hhahha
Lanjut, abis itu
kami langsung nyari tempat wudhu sampe ke rektorat alias BAAK. Alhamdulillah
yaa, kita dapet air dan tempat sholat(yaa walaupun berdesakan). Pas nyampe,
lokasi utama teater kita :D ternyata orang udah pada ngumpul semua. Banyak yang
dilakuin mulai dari sholat, makan atau yaa ngerumpi. Dan kami berubah posisi
dari yang semula duduk disudut kanan sekarang kami pindah ke tengah yang
sampingan sama anak-anak cowok. Dan sepertinya aku menangkap sosok yang
kukenal. But, forget it.
Babak kedua pun
berakhir dengan SERU. Aku yang biasanya anti banget menonjolkan diri dalam
majelis sebesar itu gak malu-malu berdesakan buat ikutan game walaupun gak
dapet apa-apa(hadiah maksudnya :p). Tapi, disitu aku belajar BERANI teman J. Pas perenungan,
mataku sudah gak bisa lagi ngucurin air mata lagi pas lagi ngomongin ortu.
Mungkin gak dapet feelnya gara-gara kekenyangan atau mungkin juga cukup
tergganggu juga tuh sama isakan tangis tetanggaku. Anak cowok nangis
mewek-mewek gitu bro. Wah, akunya jadi geli pas orang depan ngomongin
tetanggaku itu. Kesimpulan yang bisa kubuat saat itu : ‘ternyata kalo cowok
nangis parah banget yah. :D’. Okey hari pertama memang berkesan, what’s the
next? Check this out...
8 Desember 2011.
Aku datang lebih awal dari kemarin. Siap dengan seluruh semangatku setelah
beberapa nasihat tentang pembangun jiwa kemarin. Masuk, registrasi ulang dan
sayangnya temanku Ulan yang kemarin lebih milih MID Penjas (yg akhirnya gagal
juga :D) alhasil ditolak buat masuk dan balik lagi ke kostan. Sementara aku dan
Siti masih tersenyum-senyum menikmati kertas berukuran A4 itu. Asma’ul husna.
Kami terus mengikuti alunan yang diberikan kak Andri, trainer kami kala itu.
Sungguh, sejuk teman. Trus kami memulai pelajaran dan masih terkagum-kagum
dengan ilustrasi surat Asy-Syamsi itu. Artistik.
Lalu, aku tidak
bisa menahan tangis yang begitu saja tumpah saat kak Andri menceritakan kami
tentang kisah Akasah seorang sahabat nabi yang rela berbohong hanya untuk mendekap
Rasul untuk terakhir kalinya. Oh, aku jadi kepengen banget dan serasa ada dalam
kisah itu. Tangis sejadi-jadinya sampai akhirnya lagu-lagu ceria membangkitkan
semangat kami kembali. Dan disitu, aku akhirnya berjikrak juga. Hahhahah.
Benar-benar tak ada beban. Lega. Kemudian banyak banget pelajaran yang sampai
saat ini aku ingat dan aku rindukan. Semoga Allah mencukupkanku untuk selalu
mengulang kisah lain.
Hari kedua ini
memang seru dan saking serunya, kita baru nyampe kost sekitar pukul 19.00 waktu
layo dan sekitarnya. Hmmhh...really-really love this moment :*. Miss it very
much :*. Terima kasih dan syukur tiada terkira untuk kesempatan ini. Tak patut diterjemah
dengan kata-kata.
untuk nama yang membuat aku ‘ada’, i
love you :*
0 comments on "ESQ oh ESQ :*"
Post a Comment